"Alangkah beruntungnya engkau wahai burung, engkau makan di pohon ini, kemudian engkau mengeluarkannya (buang air besar), kemudian engkau tidak menjadi sesuatu, tidak ada hisab atasmu. Aku ingin sepertimu".
Muhammad bin 'Atha berkata kepadanya,
"Apakah engkau mengatakan hal ini, sedangkan engkau adalah orang terdekat Rosulullah Sholallahu alaihi Wasalam ?"
Al Faruq Umar bin Khattab RA berkata, "Jikalau penyeru berseru di hari kiamat: wahai sekalian manusia, mesuklah kedalam surga kecuali satu orang, niscaya aku menduga bahwa satu orang itu adalah aku".
Rosulullah Sholallahu Alaihi Wasalam mengajarkan bagaimana beribadah kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala. Beliau beribadah di malam hari hingga bengkak kedua tumitnya. Maka apabila mereka bertanya, beliau menjawab:
"Apakah aku tidak mau menjadi hamba yang bersyukur?" (HR. Al-Bukhari).
Dan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wasalam bersabda:
"Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampun dan bertaubat kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali" (HR. Al-Bukhari).
Namun apa yang terjadi dengan kaum muslimin di era sekarang ini ??? yang terkadang telah merasa optimal dalam beribadah dan yang lebih mengherankan, menggemaskan sekaligus sangat memprihatinkan... Dengan sangat mudahnya mereka saling menyalahkan, saling menghukumi bahkan ada yang melampaui batas yaitu menghukumi saudaranya sendiri dan memvonisnya masuk neraka tanpa mereka sadari tentang kekurangan mereka sendiri, saya jadi teringat sebuat syair Tanpo Waton Gusdur .
"Akeh kang apal Qur'an Haditse seneng ngafirke marang liyane, kafire dewe dak di gatekke yen isih kotor ati akale".
Mudah sekali menghukumi/memvonis orang dengan Vonis Kafir, Neraka !!!! Masya Allah... semoga kita diberi hati yang tersinari cahaya sinar-Nya yang mampu menuntun kita untuk meniti jalan kebenaran dan memiliki rasa toleransi dan tenggang rasa yang tinggi terhadap perbedaan pendapat, pemahaman antar sesama muslim. Tidak membedakan golongan, aliran, dan memiliki rasa saling menghargai dan menghormati. Perbedaan-perbedaan bukan untuk dibeda-bedakan tetapi untuk saling melengkapi antara satu sama lain tanpa saling menyalahkan dan menghukumi.
Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasalam mengajarkan kepada Abdullah bin Umar tentang obat agar tak malas beribadah, maka Beliau memegang bahunya dan bersabda kepadanya:
"Jadikanlah dirimu di dunia bagai orang asing atau yang sedang melewati jalan"
Dan Ibnu Umar RA berkata Nabi Sholallahu Alaihi Wasalam bersabda:
"Apabila engkau ada di sore hari maka janganlah menunggu pagi, dan apabila engkau berada pada siang hari maka janganlah menunggu sore. Ambillah kesempatan sehatmu untuk saat sakitmu, dan ambillah kesempatan hidupmu untuk saat matimu" (HR. Al-Bukhori).
Imam Nawawi Rohimahullah berkata: "Janganlah engkau cenderung terhadap dunia dan janganlah engkau menjadikan dunia sebagai tanah airmu. Janganlah engkau berbicara kepada dirimu untuk selama-lamanya dan janganlah engkau bergantung padanya sebagaimana orang asing (pengelana) tidak bergantung kepada selain tanah airnya".
Sumber : di salin ulang dari harian solopos dan berbagai sumber lainnya