>

Sunday, September 30, 2012

Diam Gerbang Segala Rahasia

0 comments

Bismillahirrohmaanirrohiim....

Meraih Kebaikan dengan senantiasa Berproses mendewasakan diri dalam berfikir, berbicara, berperilaku dan ber-akhlak mulia. Harga diri dari manusia terletak pada akhlaknya, kian baik akhlaknya, kian menawan pribadinya maka akan kian tinggi derajatnya. Banyak manusia yang telah berumur namun cara berfikir dan perilakunya seperti anak-anak, dan tak sedikit pula manusia yang usianya masih dapat dikatakan belum cukup dewasa namun memiliki pribadi yang anggun, pribadi yang menarik dan berbudi luhur.


Kedewasaan diri yang di maksud disini adalah Dewasa dalam artian kematangan cara berfikir, bersikap, berbicara dan bijak dalam menentukan jalan yang terbaik dalam mengarungi kehidupan. Namun Kedewasaan diri tersebut tidak dapat diraih secara instan, semua harus melalui proses. Proses Pendewasaan diri dengan berlatih dan berlatih.

4 Proses dasar menjadi pribadi baik

  • Belajar ilmunya
  • Amalkan ilmu yang di dapat dalam kehidupan sehari-hari
  • Jadikan kebiasaan berbuat baik dalam diri sendiri secara isitqomah dan selalu berproses untuk peningkatan kebaikan diri.
  • Kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus akan membentuk karakter orang yang melakukannya.

Seperti Judul pada postingan kali ini yaitu Diam Gerbang Segala Rahasia, Sejuta rahasia dibalik diam, bagi sahabat yang punya pribadi pendiam tentunya sudah faham rahasia-rahasia diam. Sahabat dapat memetik banyak pelajaran dengan sikap diam, misal; ketika sahabat sedang berdikusi dalam sebuah forum, kemudian ada teman sahabat yang bertanya di dalam forum tersebut, dalam benak sabahat tiba-tiba terlintas sebuah jawaban dari pertanyaan teman sahabat tersebut, namun belum sempat sahabat ungkapkan sudah didahului teman sahabat yang lain dengan jawaban yang cukup lengkap, jelas, dan benar yang disetujui semua anggota dan hati nurani sahabat pun juga membenarkannya meski jawabannya berbeda dengan apa yang ada dibenak sahabat yang belum sempat terucap tadi. kemudian sahabat mulai intropeksi diri, Seandainya tadi saya yang jawab ternyata jawaban saya salah, justru dengan diam itu saya terhindar dari kesalahan dan sekaligus mendapat ilmu baru yang dipaparkan oleh teman sahabat tersebut. 


Itu hanya sekelumit contoh kecil rahasia dibalik diam, masih banyak contoh-contoh yang lainnya dalam kehidupan yang kita jalani. kali ini mari kita berproses menuju kedewasaan diri dengan sikap diam seperti yang di anjurkan Baginda Nabi Rosulullah Sholallahu alaihi wa salam dalam sabdanya:

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam."
( hadits diriwayatkan oleh Bukhari )

Diam yang bagaimana yang harus kita terapkan dalam kehidupan kita guna membuka pintu-pintu hikmah dibalik diam ???


Mutiara Hikmah Dengan Akhlak Mulia


banyak jenis-jenis diam yang tentunya memiliki penyebab dan dampak yang berbeda-beda. untuk itu, kita wajib mengetahui jenis-jenis diam tersebut agar dapat menerapkan diam yang tepat dalam kehidupan kita. berikut adalah jenis-jenis Diam:

a. Diam Bodoh : Yaitu diam karena memang tidak tahu. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya ilmu pengetahuan dan ketidak fahaman, atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidak-mampuan lainnya. Namun diam ini jauh lebih baik dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu, yang pada akhirnya justru menciptakan citra buruk diri sendiri dihadapan orang lain.
b. Diam Malas : Diam jenis merupakan jebis dian yang buruk, karena orang diam jenis ini enggan berbicara disaat orang lain butuh jawabannya dengan berbagai alasan; merasa sedang tidak mood, tidak berselera atau malas.
c. Diam Sombong : Ini pun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengannya. merasa diri lebih dari orang lain serta menganggap lawan bicara saangat minim ilmunya dibanding dengan dia.
d. Diam Berkhianat : Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji.
e. Diam Marah : Diam seperti ini ada baiknya dan adapula buruknya, baiknya adalah jah lebih terpelihara dari perkataan keji dan kotor yang akan lebih memperkeruh suasana. Namun, buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan kemarahannya, sehingga boleh jadi diamnya ini justru menambah masalah.
f. Prioritas Diam (Diam Aktif)
Yang dimaksud diam keutamaan adalah bersikap diam hasil dari pemikiran dan perenungan yang matang, niat yang membuahkan keyakinan bahwa enggan bersikap menahan diri (diam) dari berbicara yang kurang bermanfaat, maka akan menjadi maslahat lebih besar dibanding dengan berbicara.


Keutamaan Diam (Diam yang baik)
a. Meminimalisir terjadinya Masalah : Dengan memilih diam aktif, kita akan menghemat kata-kata yang berpeluang menimbulkan masalah.
b. Meminimalkan terjadinya Dosa : Dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi dosa-pun menipis, terhindar dari kesalahan kata yang menimbulkan kemurkaan Allah. karena orang yang banyak bicara pasti banyak salahnya dan orang yang banyak salahnya pasti sedikit malunya dan orang yang sedikit malunya maka tertutup hatinya.
c. Hati Selalu Terjaga Tenang dan Tentram : Dengan diam berarti hati akan terjaga dari riya, ujub, takabbur, ghibah atau aneka penyakit hati lainnya yang akan mengeraskan dan mematikan hati kita.
d. Lebih Bijak dalam menentukan pilihan : Dengan diam berarti kita menjadi pendengar dan pemerhati yang baik, diharapkan dalam menghadapi sesuatu persoalan, pemahamannya jauh lebih matang dan mendalam sehingga pengambilan keputusan pun tidak tergesa-gesa serta jauh lebih bijak dan arif.
e. Hikmah Akan Muncul : Yang tak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri dengan diam aktif adalah bercahaya-nya qolbu (hati), memberikan ide dan gagasan yang cemerlang, hikmah tuntunan dari Allah swt akan menyelimuti hati, lisan, serta sikap dan perilakunya.
f. Lebih Berwibawa : Tanpa disadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif akan menimbulkan wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lebih segan untuk mempermainkan atau meremehkan. bandingkan dengan orang yang banyak bicara dan banyak tertawanya! orang yang banyak bicara juga tertawa sama sekali tak berwibawa, tidak memiliki kepantasan sama sekali untuk di hormati, di hargai ataupun disegani.

Semoga kita menjadi dapat membiasakan diri dengan berkata benar atau diam. Mudah-mudahan Allah ridha hingga akhir hayat nanti, saat ajal menjemput, lisan ini diperkenankan untuk mengantar kepergian ruh kita dengan sebaik-baik perkataan yaitu kalimat tauhid "laa ilaha illallah" puncak perkataan yang menghantarkan ke surga.



Di posting oleh Senantiasa Berproses 2:22 AM
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih telah mengunjugi blog sederhana saya....
pengunjung yang baik selalu meninggalkan jejak berupa komentar....
silahkan tinggalkan komentar anda di bawah ini :

 
Meraih kebaikan dengan Perbaikan © senantiasa berproses DheTemplate. Supported by PsPrint Emeryville