>
Sunday, July 29, 2012

Download Software Belajar Tajwid

Download Software Belajar Tajwid


Umat Muslim di indonesia merupakan umat pemeluk Agama Islam Terbesar di dunia, Namun sangat disayangkan banyak sekali saudara kita yang tidak mampu membaca Al-Qur'an, untuk itu disini saya coba share software aplikasi Tajwid guna memberantas buta huruf  Al Qur'an mengingat Al Qur'an adalah Mukjizat terbesar yang diberikan pada Kanjeng Nabi Muhammad Saw sebagai pedoman hidup guna meraih kebaikan dunia dan akhirat. Sebagai ummat muslim tentunya kita wajib untuk membaca, mempelajari, dan dijadikan sebagai pedoman hidup.... untuk itu wajib bagi kita untuk belajar membaca Al-Qur'an dengan benar, Dimulai dengan pengenalan Huruf-huruf hijaiyah, Cara mambaca, dan yang tidak kalah pentingnya adalah mengerti dan memahami Tajwid dengan benar....

Kini tersedia Software bimbingan cara belajar Tajwid dengan Mudah, berikut adalah Screenshootnya...

Cara Belajar Tajwid dengan Mudah

Yang diperjelas dengan Bentuk Huruf, Sifat huruf dan Makhroj Huruf hijaiyahnya....

Bentuk Huruf, Sifat huruf dan Makhroj Huruf hijaiyah

Macam-macam hukum cara membaca Al-Qur'an dengan Tajwid yang benar disertai suara cara membacanya............

Macam-macam hukum cara membaca Al-Qur'an dengan Tajwid

Contoh-contoh potongan ayat dan cara membacanya yang disertai suara.....

Contoh-contoh potongan ayat dan cara membacanya

Semoga aplikasi ini bermanfa'at, dan semoga yang membuat software Tajwid ini mendapatkan balasan kebaikan dunia dan akhirat....
bagi sahabat yang menginginkan software ini, baik untuk belajar si kecil dirumah dan juga untuk diri sendiri guna lebih menyempurnakan cara membaca al-qur'an-nya... silahkan download disini:


Download Software cara belajar membaca Al Qur'an dengan Tajwid yang benar

Nb: meski untuk dasaran-dasaran ilmu tajwid pada software sudah cukup membantu dalam pembelajaran, namun belumlah mencakup keseluruhan ilmu tajwid secara lengkap, untuk itu... bagi saudara yang ingin belajar ilmu tajwid, selain menggunakan aplikasi ini... tentunya juga membutuhkan bimbingan langsung dari pengajar yang memenuhi syarat di bidangnya.... biar bagaimanapun juga berguru pada guru itu lebih baik.


software ini saya dapat dari situs SD/MI saya
sumber: minnglawu.sch.id
Thursday, July 26, 2012

HUKUM ORANG YANG TIDAK BERPUASA RAMADHAN



HUKUM ORANG YANG TIDAK BERPUASA RAMADHAN


Hukum berpuasa pada bulan Ramadan adalah wajib bagi setiap muslim namun adakalanya dalam keadaan tertentu diperbolehkan tidak puasa pada bulan Ramadhan bagi empat golongan, diantaranya adalah :
  • Orang yang sedang sakit dan berbahaya baginya jika berpuasa dan orang bepergian yang boleh baginya mengqashar shalat. Tidak puasa bagi mereka berdua adalah afdhal, tapi wajib menggadhanya. Namun jika mereka berpuasa maka puasa mereka sah (mendapat pahala). Firman Allah Ta'ala:
" …..Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka wajiblah baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain... " (Al-Baqarah:184).
Maksudnya, jika orang sakit dan orang yang bepergian tidak berpuasa maka wajib mengqadha (menggantinya) sejumlah hari yang ditinggalkan itu pada hari lain setelah bulan Ramadhan.
  • Wanita yang sedang haid dan wanita nifas: mereka tidak berpuasa dan wajib mengqadha. Jika berpuasa tidak sah puasanya. Aisyah radhiallahu 'anha berkata :
"Jika kami mengalami haid, maka diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan menggadha shalat. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).
  • Wanita hamil dan wanita menyusui, jika khawatir atas kesehatan anaknya boleh bagi mereka tidak berpuasa dan harus meng-qadha serta memberi makan seorang miskin untuk setiap hari yang ditinggalkan. Jika mereka berpuasa maka sah puasanya. Adapun jika khawatir atas kesehatan diri mereka sendiri, maka mereka boleh tidak puasa dan harus meng-qadha saja. Demikian dikatakan Ibnu Abbas sebagaimana diriwayatkan o!eh Abu Dawud. '7, Lihat kitab Ar Raudhul Murbi', 1/124.
  • Orang yang tidak kuat berpuasa karena tua atau sakit yang tidak ada harapan sembuh. Boleh baginya tidak berpuasa dan memberi makan seorang miskin untuk setiap hari yang ditinggalkannya. Demikian kata Ibnu Abbas menurut riwayat Al-Bukhari. Lihat kitab Tafsir Ibnu Kalsir, 1/215.
Sedangkan jumlah makanan yang diberikan yaitu satu mud (genggam tangan) gandum, atau satu sha' (+ 3 kg) dari bahan makanan lainnya. Lihat kitab 'Lrmdatul Fiqh, oleh Ibnu Qudamah, hlm. 28.
Hukum jima'pada siang hari bulan Ramadhan.
Diharamkan melakukan jima' (bersenggama) pada siang hari bulan Ramadhan. Dan siapa yang melanggarnya harus meng-qadha dan membayar kaffarah mughallazhah (denda berat) yaitu membebaskan hamba sahaya. Jika tidak mendapatkan, maka berpuasa selama dua bulan berturut-turut; jika tidak mampu maka memberi makan 60 orang miskin; dan jika tidak punya maka bebaslah ia dari kafarah itu. Firman Allah Ta'ala.
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya..." (Al-Baqarah: 285). Lihat kitab Majalisu Syahri Ramadhan, hlm. 102 - 108.
Sunday, July 22, 2012

KEUTAMAAN dan KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN

KEUTAMAAN dan KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN

KEUTAMAAN dan KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN



1. Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:
Adalah Rasulullah SAW memberi khabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda, "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa didalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa'." (HR. Ahmad dan An-Nasa'i)

2. Dari Ubadah bin AshShamit, bahwa Rasulullah bersabda:
"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, AIlah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan do'a. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakanmu kepada para malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini. " (HR.Ath-Thabrani, dan para periwayat-nya terpercaya).

Al-Mundziri berkata: "Diriwayatkan oleh An-Nasa'i dan Al-Baihaqi, keduanya dari Abu Qilabah, dari Abu Hurairah, tetapi setahuku dia tidak pemah mendengar darinya."
3. Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda:
"Umatku pada bulan Ramadhan diberi lima keutamaan yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu: bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kesturi, para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka sampai mereka berbuka, Allah Azza Wa Jalla setiap hari menghiasi Surga-Nya lalu berfirman (kepada Surga),'Hampir tiba saatnya para hamba-Ku yang shalih dibebaskan dari beban dan derita serta mereka menuju kepadamu, 'pada bulan ini para jin yang jahat diikat sehingga mereka tidak bebas bergerak seperti pada bulan lainnya, dan diberikan kepada ummatku ampunan pada akhir malam. "Beliau ditanya, 'Wahai Rasulullah apakah malam itu Lailatul Qadar' Jawab beliau, 'Tidak. Namun orang yang beramal tentu diberi balasannya jika menyelesaikan amalnya.' " (HR. Ahmad)"

A. Puasa Ramadhan adalah rukun keempat dalam Islam. Firman Allah Ta'ala :
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan asas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. "( Q.S. Al-Baqarah : 183).
Sabda Nabi :
Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu: syahadat tiada sembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi hajike Baitul Haram. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).

Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan pengangkatan derajat. Allah telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari amal-amal ibadah lainnya. Firman Allah dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi:
"Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum dari pada aroma kesturi." (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Dan sabda Nabi :
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Maka untuk memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan, harus ada dua syarat berikut ini:
  • Mengimani dengan benar akan kewajiban ini.
  • Mengharap pahala karenanya di sisi Allah Ta 'ala.
B. Pada bulan Ramadhan diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi umat manusia dan berisi keterangan-keterangan tentang petunjuk dan pembeda antara yang haq dan yang bathil.

C. Pada bulan ini disunatkan shalat tarawih, yakni shalat malam pada bulan Ramadhan, untuk mengikuti jejak Nabi, para sahabat dan Khulafaur Rasyidin. Sabda Nabi

"Barangsiapa mendirikan shalat malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).

D. Pada bulan ini terdapat Lailatul Qadar (malam mulia), yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, do'a dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. Sabda Nabi :

"Barangsiapa mendirikan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, dari Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Malam ini terdapat pada sepuluh malam terakhir, dan diharapkan pada malam-malam ganjil lebih kuat daripada di malam-malam lainnya. Karena itu, seyogianya seorang muslim yang senantiasa mengharap rahmat Allah dan takut dari siksa-Nya, memanfaatkan kesempatan pada malam-malam itu dengan bersungguh-sungguh pada setiap malam dari kesepuluh malam tersebut dengan shalat, membaca Al-Qur'anul Karim, dzikir, do'a, istighfar dan taubat yang sebenar-benamya. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni, merahmati, dan mengabulkan do'a kita.

E. Pada bulan ini terjadi peristiwa besar yaitu Perang Badar, yang pada keesokan harinya Allah membedakan antara yang haq dan yang bathil, sehingga menanglah Islam dan kaum muslimin serta hancurlah syirik dan kaum musyrikin.

F. Pada bulan suci ini terjadi pembebasan kota Mekah Al-Mukarramah, dan Allah memenangkan Rasul-Nya, sehingga masuklah manusia ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong dan Rasulullah menghancurkan syirik dan paganisme (keberhalaan) yang terdapat di kota Mekah, dan Mekah pun menjadi negeri Islam.

G. Pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu Neraka ditutup dan para setan diikat.
Betapa banyak berkah dan kebaikan yang terdapat dalam bulan Ramadhan. Maka kita wajib memanfaatkan kesempatan ini untuk bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan beramal shalih, semoga kita termasuk orang-orang yang diterima amalnya dan beruntung.

Perlu diingat, bahwa ada sebagian orang –semoga Allah menunjukinya- mungkin berpuasa tetapi tidak shalat, atau hanya shalat pada bulan Ramadhan saja. Orang seperti ini tidak berguna baginya puasa, haji, maupun zakat. Karena shalat adalah sendi agama Islam yang ia tidak dapat tegak kecuali dengannya. Sabda Nabi :
"Jibril datang kepadaku dan berkata, 'Wahai Muhammad, siapa yang menjumpai bulan Ramadhan, namun setelah bulan itu habis dan ia tidak mendapat ampunan, maka jika mati ia masuk Neraka. Semoga Allah menjauhkannya. Katakan: Amin!. Aku pun mengatakan: Amin. " (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya) "' Lihat kitab An Nasha i'hud Diniyyah, him. 37-39.

Maka seyogianya waktu-waktu pada bulan Ramadhan dipergunakan untuk berbagai amal kebaikan, seperti shalat, sedekah, membaca Al-Qur'an, dzikir, do'a dan istighfar. adalah kesempatan untuk menanam bagi para hamba Ailah, untuk membersihkan hati mereka dari kerusakan.
Juga wajib menjaga anggota badan dari segala dosa, seperti berkata yang haram, melihat yang haram, mendengar yang haram, minum dan makan yang haram agar puasanya menjadi bersih dan diterima serta orang yang berpuasa memperoleh ampunan dan pembebasan dari api Neraka.

Tentang keutamaan Ramadhan, bersabda:
'"Aku melihat seorang laki-laki dari umatku terengah-engah kehausan, maka datanglah kepadanya puasa bulan Ramadhan lalu memberinya minum sampai kenyang " (HR. At-Tirmidzi, Ad-Dailami dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir dan hadits ini hasan).

"Shalat lima waktu, shalat Jum'at ke shalat Jum 'at lainnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antaranya jika dosa-dosa besar ditinggalkan. " (HR.Muslim).
Jadi hal-hal yang fardhu ini dapat menghapuskan dosa-dosa kecil, dengan syarat dosa-dosa besar ditinggalkan. Dosa-dosa besar, yaitu perbuatan yang diancam dengan hukuman di dunia dan siksaan di akhirat. Misalnya: zina, mencuri, minum arak, mencaci kedua orang tua, memutuskan hubungan kekeluargaan, transaksi dengan riba, mengambil risywah (uang suap), bersaksi palsu, memutuskan perkara dengan selain hukum Allah.

Seandainya tidak terdapat dalam bulan Ramadhan keutamaan-keutamaan selain keberadaannya sebagai salah satu fardhu dalam Islam, dan waktu diturunkannya Al-Qur'anul Karim, serta adanya Lailatul Qadar -yang merupakan malam yang lebih baik dari pada seribu bulan- di dalamnya, niscaya itu sudah cukup, Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya. Lihat kitab Kalimat Mukhtaarah, hlm. 74 - 76. 



sumber: www.detik.com
Saturday, July 21, 2012

Persiapan Menyambut Bulan Suci Puasa

Persiapan Menyambut Bulan Suci Puasa

Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadan
Aa Gym
Di suatu negeri, pada musim tertentu rutin diselenggarakan diskon besar-besaran terhadap produk konsumen. Lalu orang-orang pun berdatangan setelah sekian lama menunggu, bahkan dari luar negeri tidak sedikit yang sengaja menunggu berbulan-bulan hanya untuk mendapatkan diskon tersebut.

Saat ini, menjelang bulan suci Ramadan, kita akan menghadapi bulan yang dipenuhi dengan diskon besar-besaran dari Allah SWT untuk menjadi jalan menuju surga. Dahsyat sekali pahala yang bisa diperoleh di dalamnya. Ibadah sunah dinilai wajib. Ibadah wajib akan dilipat-gandakan menjadi 70 kali pahala. Semua amal kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh hingga 700 kali lipat. Ramadan jalan kemudahan dari Allah menuju surga. Sehingga semestinya kita pun sudah mempersiapkan diri untuk mendapatkan diskon jalan ke surga ini jauh-jauh hari.

Saat-saat menanti Ramadan, perlu juga kita mempersiapkan seperti halnya akan tiba kedatangan tamu istimewa. Misalnya, pejabat tinggi negara. Tentunya kita akan persiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya. Bahkan dikonsultasikan ke berbagai pihak yang lebih ahli untuk membantu menyiapkan dengan benar-benar matang. Maka hati pun berdegup-degup harap menanti kedatangannya. Demikian pula dalam menanti bulan Ramadan, Rasulullah saw dan para sahabat dari sejak bulan Rajab sudah menyiapkan diri dengan lebih meningkatkan persiapan-persiapannya.

Bulan suci Ramadan pun seperti kepompong ulat sutra. Seekor ulat yang pada awalnya terlihat menjijikan, namun tatkala ulat masuk ke dalam kepompong maka terjadi metamorfosa sedemikian rupa sehingga pada waktunya selesai, ia pun akan berubah menjadi seekor kupu-kupu yang terlihat jauh lebih indah.

Demikian pula dengan kita dalam memasuki Ramadan. Pada mulanya kita dipenuhi dengan dosa-dosa dan kekuarangan, memasuki Ramadan diharapkan berubah menjadi seorang insan yang lebih bersih hatinya dan menjadi orang yang bertakwa.

Sebuah momentum proses metamorfosa dan berbagai fasilitas untuk menjadi ahli takwa telah dipersiapkan oleh Allah SWT. Fasilitasnya berbeda dengan yang terdapat di luar bulan Ramadan. Seperti fasilitas dibelenggunya setan, ditutupnya pintu neraka, dan dibukakannya pintu surga. Diberi keleluasaan untuk bisa menjadi orang bertakwa. Sehingga ketika keluar dari bulan Ramadan ia sudah terbiasa dengan sifat orang yang bertakwa.

Hal-hal penting mengenai persiapan menghadapi bulan suci Ramadan adalah: 

Pertama, tekad. Bila kurang kuat tekadnya, maka akan lewat begitu saja momentum bulan suci Ramadan ini. Ia tidak bisa menikmati berbagai jamuan Allah yang diberikan kepadanya. Tidak pula bisa memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan Allah SWT baginya untuk menjadi jalan menuju surga. Lalu mengapa tidak bisa bertekad kuat, padahal ketika ajal datang, berarti tekad sudah terkunci, kita belum tentu hidup sepanjang Ramadan ini. Dengan demikian, kita mesti sangat serius detik demi detiknya diprogramkan untuk :

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)

Sehingga di dalam pikiran kita dipenuhi hanya orientasi akhirat saja.

Kedua, ilmu. bagian ini mesti ditanamkan bahwa pencarian kita dalam memperoleh ilmu, jika harus keluar biaya, waktu dan tenaga, itu bukan merupakan pos pengeluaran, tetapi lebih menjadi investasi kita. Jika saja terdapat biaya yang dikeluarkan, maka dengan ilmu, pasti akan bertambah nilai biaya yang telah dikeluarkan tersebut.

Perlu juga kita manfaatkan perkembangan teknologi informasi terkini untuk menjadi media dalam mencari ilmu. Jaringan internet yang ada optimalkan sebagai sarana kita menambah ilmu. Telepon genggam produk mutakhir kita bisa menjadi akses mudah mendapatkan ilmu. Di mana alat ukur kesuksesan seseorang bisa dilihat pula dari bacaan, teman-temannya, dan orientasinya, sehingga orientasikan segala halnya untuk bisa menambah ilmu.

Ketiga, persiapan sarana dan prasarana. Perlu dipersiapkan pula sarana dan prasarana dalam menghadapi Ramadan. Persiapan merupakan separuh dari keberhasilan suatu pelaksanaan. Kesuksesan berarti separuhnya adalah persiapan untuk menjadi sukses. Tanpa persiapan suatu pelaksanaan kegiatan bisa menjadi kacau. Maka adanya peribahasa sedia payung sebelum hujan untuk menunjukkan bagaimana pentingnya suatu persiapan itu. Ketika hujan turun dan tidak membawa payung, bisa jadi kita akan basah kuyup dan berakibat buruk panjang lainnya, seperti menjadi sakit, dan seterusnya.

Jika di bulan suci ini kita bertekad untuk dapat mengkhatamkan Al Quran, terjemah, dan tafsirnya, maka harus juga menyiapkan prasarananya untuk menjadi jalan ke arah itu.

Ramadan adalah jamuan spesial. Maka gunakan hal-hal yang mendukungnya perlu disiapkan dengan spesial pula. Termasuk perlengkapan ibadahnya. Misalnya, sajadah. Dengan sajadah yang nyaman, harum, dan empuk, maka saat bersujud pun akan terasa lebih bisa mengantarkan kepada khusyuk. Bila berniat untuk berbagi kurma di Ramadan, maka siapkan kualitas kurma yang terbaik untuk kita bagikan.

Ibadah-ibadah personal ini memang dikaitkan pula dengan gol tujuannya. Sehingga persiapannya pun bisa spesifik dalam hal tertentunya.

Keempat, persiapkan di Ramadan untuk fokus ibadah, sehingga yang bisa merusak kekhusyuan ibadah harus sudah bisa di atas dari saat ini. Misalnya, kebiasaan kita untuk berbelanja Idul Fitri di akhir Ramadan sudah harus mulai bisa diubah dipindahkan waktunya menjadi sebelum Ramadan datang. Sehingga, ketika sepuluh hari terakhir Ramadan tidak lagi disibukkan dengan memutar-mutar di tempat belanjaan, melainkan sudah fokus itikaf di masjid. Beban-beban maksimal lain yang rutinitas, seperti pekerjaan pun, sudah mulai dipikirkan bisa digeser lebih awal untuk memenuhinya, sehingga di akhir-akhir Ramadan, bisa dilalui dengan lebih minimal beban tersebut. Bahkan untuk hal-hal berbagi, perlu pula kita lakukan optimal sejak awal Ramadan. Dengan demikian semua bisa terprogramkan sejak awal. Karena kita belum tentu panjang usia sepanjang bulan Ramadan.

Kelima, memperbaiki kualitas salat. Semestinya kita rutin melakukan evaluasi. Hal ini memang seringkali terabaikan, karena kegiatan rutin yang sering dilakukan, cenderung menjadi merasa tidak memiliki kesalahan, padahal bisa jadi itu merupakan suatu kesalahan. Maka momentum Ramadan merupakan saat yang tepat untuk kita jalankan evaluasi atas kualitas salat kita. Di samping salat wajib, bulan Ramadan pun momentum untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas salat malam kita. Kualitasnya lebih serius memperbaiki bacaannya lebih tartil, memahami, dan lebih khusyuk. Diperhatikan pula jangan sampai kita mengejar salat tarawih, tetapi salat wajibnya kurang semangat, bahkan mesti lebih hebat kualitasnya. Di antaranya, berlomba-lomba untuk bisa mengisi shaf awal, tentunya waktu ke masjid harus lebih awal, dan berjamaah.

Melalui Ramadan ini pun, kita bisa berniat untuk menjadi jalan bagi orang mendapatkan pahalanya. Dengan saling berbagi dengan sesama rekan dan handai taulan, menjadikan masing-masing dari kita mendapatkan pahala.

Keenam, persiapan sedekah. Sedekah Rasulullah saw dalam bersedekah di bulan Ramadan ibarat angin, yang demikian cepat melakukannya. Tentunya tidak dalam bentuk uang saja kita bisa bersedekah. Bisa dalam hal lainnya, misalnya wajah yang penuh senyum menyenangkan pun bernilai sedekah. Maka ibarat radar diri kita itu, yang senantiasa sensitif terhadap apa pun bentuk amal kebaikan. Tidak perlu terlalu banyak berpikir jika akan beramal shaleh, jika hal itu akan menjadi rusak niat kebaikan tersebut. Cepat saja seperti angin tadi. Ramadan adalah dunia sedekah.

Persiapkan pula hal-hal yang bisa memberatkan hisab di akhirat, seperti barang-barang di rumah yang sekiranya lebih baik disedekahkan kepada yang lebih membutuhkan. Bisa periksa di lemari pakaian kita, seberapa banyak pakaian yang sesungguhnya sudah harus dikeluarkan, sehingga semakin menambah nilai amal shaleh kita.

Mulai kita hidupkan masjid di sekitar kita. Karena dengan hal itu bisa mengikis rasa egoisme kita. Kita bisa lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Dikisahkan seorang ulama di suatu tempat dalam menghadapi Ramadan, beliau bersama santri-santrinya membiasakan diri mengadakan perjalanan dengan menggunakan kereta api kelas ekonomi, tujuannya ke pelosok-pelosok daerah, bahkan ke pemukiman warga di pegunungan. Rombongan sengaja mendatangi masjid-masjid yang tidak terpelihara, kotor, dan terbengkalai. Kemudian membersihkan, merawatnya, dan tidak ingin diberi imbalan jasa sedikit pun dari warga sekitarnya.

Ketujuh, persiapan doa. Di bulan Ramadan, kita dianjurkan untuk memperbanyak do'a. Bahkan di bulan ini, doa-doa di-ijabah. Maka niatkan kita mendoakan untuk kebaikan keluarga, teman-teman, bahkan mereka yang pernah dirasa tidak berkenan di hati kita, doakanlah. Jadikan pula doa ini menjadi riyadloh atau latihan kepedulian kepada sesama, misalnya, ketika di jalanan kita menyaksikan orang-orang yang masih dinilai jauh dari nilai-nilai agama, doakanlah agar Allah memberikan hidayah baginya.

Pengalaman saat menjalankan umroh, melihat seorang jamaah umroh yang berbeda dari yang lain dalam hal tubuh yang terlihatnya dipenuhi dengan tato. Hati sangat ingin mendapatkan cerita pengalaman tentang keunikan dari jamaah ini. Hanya belum dipertemukan saja dengan orang tersebut. Singkat cerita, Allah mempertemukan dengan istri dari jamaah umroh tadi yang menjadi jalan bagaimana kisah suaminya bisa sampai di tanah suci. Ia seorang kewarganegaraan Amerika Serikat yang masih non muslim. Dalam suatu kesempatan ada seorang muslim yang memberikan ucapan salam kepadanya. Perkataan salamnya tersebut demikian berkesan di hatinya. Sehingga membuatnya mencari tahu apa ajaran yang dipegang oleh orang yang mengucapkan salam tadi. Hingga mengantarkannya menjadi seorang muslim. Ia pun ingin menyempurnakan agamanya ke tanah suci. Artinya, doa kita kepada orang lain dengan tulus, bisa jadi cepat diijabah untuk bisa mengubah seseorang.

Ada juga kisah seorang anak yang sangat sulit dibujuk untuk mau dikhitan. Dengan berbagai cara tetap saja menolak dengan keras untuk mau dikhitan. Namun, orang tuanya memilih pasrah kepada Allah seraya dikuatkan doa untuk kebaikan anaknya itu. Tidak perlu dibujuk keras, akhirnya sang anak pun mau saja dikhitan dengan sukarela.

Kedelapan, persiapan all out mendapatkan kedudukan di sisi Allah. Dalam suatu tayangan film dokumenter mengenai profil proses seleksi pasukan Green Beret AS. Diperlihatkan bagaimana seorang calon pasukan mesti melalui waktu 14 hari full siang malam menghadapi berbagai ujian berat. Dari peserta berjumlah 260 orang tersisa 110 orang yang berhasil lolos. Selama waktu itu mereka tidak boleh tidur, mesti beberapa kali mengangkat beban berat yang dipikul berkeompok, tidak boleh marah, tersinggung, dan lain sebagainya yang menjadi jalan menguji fisik dan mentalnya. Benar-benar seleksi sangat berat yang luar biasa. Nah, untuk mendapatkan sebuah tanda baret hijau saja demikian seperti itu, apatah lagi bila ingin memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah. Tentunya harus lebih all out, benar-benar full perjuangannya. Apalagi di Ramadan kita masih boleh tidur dan menikmati sahur dan buka.

Kesembilan, persiapan program Al Quran. Ramadan bulannya Al Quran, maka kita pun harus lebih serius memperhatikan kemampuan dan kebiasaan kita terhadap Al Quran. Selain perlu lebih diperbaiki bacaannya, mulai diniatkan untuk dipertambah jumlah hapalan, plus paham terjemah dan juga tafsirnya. Sehingga, setelah Ramadan, pemahaman terhadap Al Quran bisa lebih baik yang akan mengantar-nya menjadi orang yang bertakwa.

Kesepuluh, persiapan ibadah umroh di bulan Ramadan. Umroh di bulan ini seperti ibadah haji bersama Rasulullah saw. Demikian besar pahalanya, karena nilai keberkahan Ramadan yang demikian tak ternilai. Maka dari itu, berniatlah untuk bisa menjalankan ibadah umroh ini. Terserah Allah SWT dari jalan mana saja kita bisa mencapainya.

Kesebelas, itikaf. Semua kekasih Allah SWT melalui jalan khalwat (menyendiri) beribadah kepada Allah SWT. Itikaf bisa menjadi jalan kita untuk menggapai kedudukan kekasih Allah. Perlu diperhatikan ketika beritikaf bukan lantas menjadi pindah tidur ke mesjid, justru tidur menjadi lebih sedikit dan memperbanyak ibadah.

Termasuk persiapan menjelang idul fitri. Grafik ibadahnya mesti lebih meningkat, tidak malah menurun. Sehingga puncaknya bisa kita jalani dengan sebaik-baiknya di 10 hari terakhir.



Sumber: detik.com
Friday, July 13, 2012

Download Gratis Murotal Muhammad Thoha

Download Gratis MP3 Murotal Muhammad Thoha

Download Gratis Murottal Muhammad Thoha Al Junayd
Muhammad Thoha Al Junayd
Sebagai umat muslim wajib bagi kita untuk menjadikan Al Qur'an sebagai pedoman dalam menjalani hidup, ibarat sebuah sepeda motor, akan selalu dalam kondisi yang optimal manakala pemiliknya dapat merawat mengikuti buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh produsen motor tersebut, begitu juga manusia.. Akan senantiasa hidup dalam kebahagiaan dan ketenangan serta tetap dalam jalan yang lurus manakala menjadikan Al Qur'an sebagai pedoman hidup. Untuk memupuk rasa cinta kita kepada Al Qur'an, dapat dilakukan dengan mempelajari dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan Membaca dan mendengarkan secara terus menerus di harapkan dapat menambah kecintaan kita terhadap Mu'jizat Rosulullah Sholallahu Alaihi Wasalam yang terbesar yaitu Al Qur'an.

Saya mencoba berbagi rekaman pembacaan Murottal anak bersuara indah yang tentunya sudah banyak dikenal di berbagai belahan dunia karena Suaranya yang sanget merdu juga menyentuh hati pendengarnya, tak jarang dapat meneteskan air mata disaat mendengar pembacaan Murottal dari seorang anak bernama Muhammad Thoha Al Junayd. Dan Alhamdulillah Akhirnya selesai juga untuk mengumpulkan koleksi MP3 Murotal Anak Bersuara Merdu Muhammad Thoha Al Junayd. dan sudah saya upload ke Mediafire Agar memudahkan saudara/i yang ingin mengunduh/Download secara Gratis. monggo.... silahkan di download melalui Link di bawah ini:

  1. Surah Yusuf (111 Ayat)
  2. Surah Thaahaa (135 Ayat)
  3. Surah Al Ahqoof (35 Ayat)
  4. Surah Muhammad (38 Ayat)
  5. Surah Al Fath (29 Ayat)
  6. Surah Al Hujuraat (18 Ayat)
  7. Surah Qoof (45 Ayat)
  8. Surah An Najm (62 Ayat)
  9. Surah Ar Rohmaan (78 Ayat)
  10. Surah Al Mulk (30 Ayat)
  11. Surah Al Qolam (52 Ayat)
  12. Surah Al Haaqoh (52 Ayat)
  13. Surah Al Ma'aarij (44 Ayat)
  14. Surah Nuh (28 Ayat)
  15. Surah Al Jin (28 Ayat)
  16. Surah Al Muzzammil (20 Ayat)
  17. Surah Al Muddatstsir (56 Ayat)
  18. Surah Al Qiyaamah (40 Ayat)
  19. Surah Al Insaan (31 Ayat)
  20. Surah Al Mursalaat (50 Ayat)
  21. Surah An Naba' (40 Ayat)
  22. Surah An Naazi'aat (46 Ayat)
  23. Surah 'Abasa (42 Ayat)
  24. Surah At Takwiir (29 Ayat)
  25. Surah Al Infithaar (19 Ayat)
  26. Surah Al Muthaffifiin (36 Ayat)
  27. Surah Al Insyiqaaq (25 Ayat)
  28. Surah Al Buruuj (22 Ayat)
  29. Surah Ath Thooriq (17 Ayat)
  30. Surah Al A'laa (19 Ayat)
  31. Surah Al Ghoosyiyah (26 Ayat)
  32. Surah Al Fajr (30 Ayat)
  33. Surah Asy Syams (15 Ayat)
  34. Surah Al Lail (21 Ayat)
  35. Surah Adh Dhuhaa (11 Ayat)
  36. Surah Alam Nasyroh (8 Ayat)
  37. Surah At Tiin (8 Ayat)
  38. Surah Al 'Alaq (19 Ayat)
  39. Surah Al Qodr (5 Ayat)
  40. Surah Al Bayyinah (8 Ayat)
  41. Surah Az Zalzalah (8 Ayat)
  42. Surah Al 'Aadiyaat (11 Ayat)
  43. Surah Al Qoori'ah (11 Ayat)
  44. Surah At Takaatsur (8 Ayat)
  45. Surah Al 'Ashr (3 Ayat)
  46. Surah Al Humazah (9 Ayat)
  47. Surah Al Fiil (5 Ayat)
  48. Surah Al Maa'uun (7 Ayat)
  49. Surah Al Kautsar (3 Ayat)
  50. Surah Al Kafiruun (6 Ayat)
  51. Surah An Nashr (3 Ayat)
  52. Surah Al Lahab (5 Ayat)
  53. Surah Al Ikhlash (4 Ayat)
  54. Surah Al Falaq (5 Ayat)
  55. Surah An Naas (6 Ayat)

Semoga dengan mendengarkan lanturan suara emas pembacaan murotal dari Muhammad Thoha Al Junayd dapat menambah keimanan serta melembutkan hati kita, dan dapat menambah rasa cinta kita pada Al Quran sebagai pedoman meraih hidup bahagia dunia dan akhirat..***



Wednesday, July 11, 2012

Syair Emas yang Menggetarkan Hati


Syiir tanpo waton GUS DUR    

Lirik Syi'ir Tanpo Waton 



استغفر الله ربّ البرايا # استتغفر الله من الخطا يا
ربّي زدني علما نافعا # ووفّقني عملا صالحا

يا رسول الله سلام عليك # يا رفيع الشان و الدرج
عطفة يا جيرة العالم # يا أهَيل الجود والكرم

Ngawiti ingsun nglaras Syiiran
Kelawan muji marang Pangeran
Kang paring rahmat lan kenikmatan
Rino wengine tanpo pitungan 

Duh bolo konco priyo wanito
Ojo mong ngaji Syare'at bloko
Gur pinter ndongeng, nulis lan moco
Tembe mburine bakal sengsoro 

Akeh kang apal Qur'an haditse
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe gag di gatekke
Yen isih kotor ati akale 

Gampang kabujuk nafsu angkoro
Ing pepaese gebyare ndunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nisto 

Ayo sedulur jo nglaleake
Wajibe ngaji sak pranatane
Nggo ngandelake iman tauhite
Baguse sangu mulyo matine 

Kang aran soleh bagus atine
Kerono mapan seri ngelmune
Laku thoriqot lan ma'rifate
Ugo hakikot manjing rasane 

Al-Qur'an Qodim wahyu minulyo
Tanpo ditulis biso diwoco
Iku wejangan guru waskito
Den tancepake ing njero dodo 

Kumantil ati lan pikiran
Mrasuk ing badan kabeh jeroan
Mu'jizat Rosul dadi pedoman
Minongko dalan manjinge iman 

Kelawan Allah kang moho suci
Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadhohi
Dzikir lan suluk jo nganti lali 

Uripe ayem rumongso aman
Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo najan pas pasan
Kabeh tinakdir saking pengeran 

Kelawan konco dulur lan tonggo
kang podo rukun ojo ngasio
Iku sunahe Rosul kang mulyo
Nabi Muhammad panutan kito 

Ayo nglakoni sakabehane
Allah kang bakal ngangkat derajate
Senajan ashor toto dhohire
Ananging mulyo maqom drajate 

Lamun palastro ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Allah swargo manggone
Utuh mayite ugo ulese 



Syiir Tanpo Waton Versi Terjemahan Indonesia 

Aku memulai menembangkan syi'ir
Dengan memuji kepada Tuhan
Yang memberi rahmat dan kenikmatan
Siang dan malam tanpa hitungan

Wahai para teman pria dan wanita
Jangan hanya belajar syari'at saja
Hanya pandai bicara, menulis dan membaca
Esok harinya bakal sengsara

Banyak yang hafal Qur'an dan Hadits
Senang mengkafirkan pada yang lain
Kafirnya sendiri tak dihiraukan
Jika masih kotor hati dan akalnya

Gampang terbujuk nafsu angkara
Dalam hiasan gemerlapnya dunia
Iri dan dengki kekayaan tetangga
Maka hatinya gelap dan nista

Ayo saudara jangan melupakan
Wajibnya mengaji lengkap dengan aturannya
Untuk mempertebal iman tauhidnya
Bagusnya bekal mulia matinya

Yang disebut sholeh adalah bagus hatinya
Karena mapan lengkap ilmunya
Menjalankan tarekat dan ma'rifatnya
Juga hakikat meresap rasanya

Al Qur'an qodim wahyu mulia
Tanpa ditulis bisa dibaca
Itulah petuah guru mumpuni
Ditancapkan di dalam dada

Menempel di hati dan pikiran
Merasuk dalam badan dan seluruh hati
Mukjizat Rosul(Al-Qur'an) jadi pedoman
Sebagai sarana jalan masuknya iman

Kepada Alloh Yang Maha Suci
Harus mendekatkan diri siang dan malam
Diusahakan dengan sungguh-sungguh secara ihlas
Dzikir dan suluk jangan sampai lupa

Hidupnya tentram merasa aman
Mantabnya rasa tandanya beriman
Sabar menerima meski hidupnya pas-pasan
Semua itu adalah takdir dari Tuhan

Terhadap teman, saudara dan tetangga
Yang rukunlah jangan bertengkar
Itu sunnahnya Rosul yang mulia
Nabi Muhammad tauladan kita

Ayo jalani semuanya
Allah yang akan mengangkat derajatnya
Walaupun rendah tampilan dhohirnya
Namun mulia maqam derajatnya di sisi Allah

Ketika ajal telah datang di akhir hayatnya
Tidak tersesat roh dan sukmanya
Dirindukan Allah surga tempatnya
Utuh jasadnya juga kain kafannya






Saturday, July 7, 2012

Privacy Policy

Privacy Policy for http://senantiasa-berproses.blogspot.com

Kebijakan Privasi di http://senantiasa-berproses.blogspot.com

Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut atau memiliki pertanyaan tentang kebijakan privasi blog ini, jangan ragu untuk menghubungi admin blog melalui email di angga.wahyu179@gmail.com.

Privasi dari pengunjung http://senantiasa-berproses.blogspot.com adalah sangat penting. Kebijakan privasi di halaman ini mencantumkan jenis informasi pribadi yang diterima dan dikumpulkan oleh blog http://senantiasa-berproses.blogspot.com dan bagaimana ia digunakan.

File log

Seperti banyak situs Web lain, http://senantiasa-berproses.blogspot.com juga menggunakan file log. Informasi dalam file log meliputi alamat protokol internet (IP), jenis browser, Internet Service Provider (ISP), tanggal/waktu cap, merujuk/keluar halaman, dan jumlah klik untuk menganalisis kecenderungan, mengelola situs, melacak pengguna, pergerakan di sekitar lokasi, dan mengumpulkan informasi demografis. Alamat IP, dan informasi tersebut tidak terkait dengan informasi pribadi.

Cookie dan Web Beacon

http://senantiasa-berproses.blogspot.com tidak menggunakan cookies untuk menyimpan informasi tentang preferensi pengunjung, merekam informasi pengguna tertentu pada halaman mana akses pengguna atau kunjungi, menyesuaikan konten halaman web berdasarkan jenis browser pengunjung atau informasi lainnya yang pengunjung kirimkan melalui browser mereka.

Cookie DoubleClick DART

http://senantiasa-berproses.blogspot.com tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat ada pihak ketiga yang memasang iklan menggunakan cookie DART.

Penggunaan cookie DART memungkinkan untuk menampilkan iklan kepada pengguna berdasarkan kunjungan mereka ke http://senantiasa-berproses.blogspot.com dan situs lainnya di Internet..

Admin akan memberikan informasi kemungkinan untuk penonaktifan cookie DART ini pada masa mendatang.

Iklan

Server-server iklan pihak ketiga atau jaringan iklan dengan menggunakan teknologi iklan dan link yang muncul di http://senantiasa-berproses.blogspot.com  mengirim langsung ke browser Anda. Mereka otomatis menerima alamat IP anda ketika hal ini terjadi. Teknologi lainnya (seperti cookies, JavaScript, atau Web Beacon) juga dapat digunakan oleh jaringan iklan pihak ketiga untuk mengukur efektivitas iklan mereka dan/atau untuk melakukan personalisasi konten iklan yang Anda lihat.

http://senantiasa-berproses.blogspot.com tidak memiliki akses terhadap atau mengontrol cookies tersebut yang digunakan oleh pihak ketiga dalam pemasangan iklan.

Anda harus berkonsultasi dengan kebijakan privasi masing-masing dari pihak ketiga iklan server untuk informasi lebih rinci tentang praktek-praktek mereka serta sebagai petunjuk tentang cara memilih dari praktek tertentu. Kebijakan privasi http://senantiasa-berproses.blogspot.com tidak berlaku untuk, dan kita tidak dapat mengontrol kegiatan, antara lain atau situs web.

Jika Anda ingin menonaktifkan cookie, Anda dapat melakukannya melalui pilihan browser anda. Informasi lebih lanjut tentang cookie dan manajemen khusus tentang web browser dapat ditemukan di website masing-masing browser..



Friday, July 6, 2012

Maha Suci ALLAH.... Bayi Ajaib Terlahir


Ulama terkenal dari Nigeria pada Senin (14/5) bergumul di Mushin, Provinsi Lagos, barat daya Nigeria, untuk menyaksikan upacara penamaan seorang bayi.

Seorang Bayi Lahir Bersama Al Qur'an dari Rahim Ibunya

Bayi tersebut bukan bayi biasanya sehingga harus masuk pemberitaan di media, namun bayi yang terlahir pada 7 Mei 2012 tersebut terlahir dengan membawa sebuah Quran kecil di tangannya dari rahim ibunya. Allahu akbar!

Setelah menyampaikan sebuah kultum, seorang ulama Nigeria, Ustadz Abdul Rahman Olanrewaju Ahmed, memberikan nama kepada bayi tersebut dengan nama Abdul Wahab Iyanda Aderemi Irawo.

Dalam pemberian nama tersebut, Ustadz Abdul Rahman juga menasihati sang ibu dari jabang bayi tersebut bahwa bayinya bukanlah seorang nabi meskipun ia terlahir dari rahimnya sambil memegang Quran.

Sebelumnya pada Ahad (13/5), ibu dari sang jabang bayi ini menyatakan diri memeluk Islam setelah melihat bayinya terlahir dengan membawa Quran dari rahimnya.

Kini, sang ibu 32 tahun yang dulu bernama Kikelomo Ilori ini kemudian berganti menjadi Sherifat.

Hal serupa juga dilakukan oleh nenek sang jabang bayi yang dulu memeluk agama Kristen sekarang menjadi seorang Muslim dan mengganti namanya dengan nama Islami


Sumber
Monday, July 2, 2012

Tanda-tanda lemahnya Iman

Tanda-tanda lemahnya Iman seseorang

tanda lemahnya iman


Ada beberapa tanda-tanda yang menunjukkan iman sedang lemah. cara mengukur tanda-tanda lemahnya iman kita. sedikit banyak ada pada artikel dibawah ini, yuk kita coba intropeksi diri kita masing-masing....
1. Ketika Anda sedang melakukan kedurhakaan atau dosa. Hati-hatilah! Sebab, perbuatan dosa jika dilakukan berkali-kali akan menjadi kebiasaan. Jika sudah menjadi kebiasaan, maka segala keburukan dosa akan hilang dari penglihatan Anda. Akibatnya, Anda akan berani melakukan perbuatan durhaka dan dosa secara terang-terangan.
Ketahuilah, Rasululllah saw. pernah berkata, “Setiap umatku mendapatkan perindungan afiat kecuali orang-orang yang terang-terangan. Dan, sesungguhnya termasuk perbuatan terang-terangan jika seseirang melakukan suatu perbuatan pada malam hari, kemudian dia berada pada pagi hari padahal Allah telah menutupinya, namun dia berkata, ‘Hai fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begini,’ padahal sebelum itu Rabb-nya telah menutupi, namun kemudian dia menyibak sendiri apa yang telah ditutupi Allah dari dirinya.” (Bukhari, 10/486)
Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada pezina yang di saat berzina dalam keadaan beriman. Tidak ada pencuri yang si saat mencuri dalam keadaan beriman. Begitu pula tidak ada peminum arak di saat meminum dalam keadaan beriman.” (Bukhari, hadits nomor 2295 dan Muslim, hadits nomor 86)
2. Ketika hati Anda terasa begitu keras dan kaku. Sampai-sampai menyaksikan orang mati terkujur kaku pun tidak bisa menasihati dan memperlunak hati Anda. Bahkan, ketika ikut mengangkat si mayit dan menguruknya dengan tanah. Hati-hatilah! Jangan sampai Anda masuk ke dalam ayat ini, “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.” (Al-Baqarah:74)
3. Ketika Anda tidak tekun dalam beribadah. Tidak khusyuk dalam shalat. Tidak menyimak dalam membaca Al-Qur’an. Melamun dalam doa. Semua dilakukan sebagai rutinitas dan refleksi hafal karena kebiasaan saja. Tidak berkonsentrasi sama sekali. Beribadah tanpa ruh. Ketahuilah! Rasulullah saw. berkata, “Tidak akan diterima doa dari hati yang lalai dan main-main.” (Tirmidzi, hadits nomor 3479)
4. Ketika Anda terasas malas untuk melakukan ketaatan dan ibadah. Bahkan, meremehkannya. Tidak memperhatikan shalat di awal waktu. Mengerjakan shalat ketika injury time, waktu shalat sudah mau habis. Menunda-nunda pergi haji padahal kesehatan, waktu, dan biaya ada. Menunda-nunda pergi shalat Jum’at dan lebih suka barisan shalat yang paling belakang. Waspadalah jika Anda berprinsip, datang paling belakangan, pulang paling duluan. Ketahuilah, Rasulullah saw. bersabda, “Masih ada saja segolongan orang yang menunda-nunda mengikuti shaff pertama, sehingga Allah pun menunda keberadaan mereka di dalam neraka.” (Abu Daud, hadits nomor 679)
Allah swt. menyebut sifat malas seperti itu sebagai sifat orang-orang munafik. “Dan, apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas.”
Jadi, hati-hatilah jika Anda merasa malas melakukan ibadah-ibadah rawatib, tidak antusias melakukan shalat malam, tidak bersegera ke masjid ketika mendengar panggilan azan, enggan mengerjakan shalat dhuha dan shalat nafilah lainnya, atau mengentar-entarkan utang puasa Ramadhan.
5. Ketika hati Anda tidak merasa lapang. Dada terasa sesak, perangai berubah, merasa sumpek dengan tingkah laku orang di sekitar Anda. Suka memperkarakan hal-hal kecil lagi remeh-temeh. Ketahuilah, Rasulullah saw. berkata, “Iman itu adalah kesabaran dan kelapangan hati.” (As-Silsilah Ash-Shahihah, nomor 554)
6. Ketika Anda tidak tersentuh oleh kandungan ayat-ayat Al-Qur’an. Tidak bergembira ayat-ayat yang berisi janji-janji Allah. Tidak takut dengan ayat-ayat ancaman. Tidak sigap kala mendengar ayat-ayat perintah. Biasa saja saat membaca ayat-ayat pensifatan kiamat dan neraka. Hati-hatilah, jika Anda merasa bosan dan malas untuk mendengarkan atau membaca Al-Qur’an. Jangan sampai Anda membuka mushhaf, tapi di saat yang sama melalaikan isinya.
Ketahuilah, Allah swt. berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (Al-Anfal:2)
7. Ketika Anda melalaikan Allah dalam hal berdzikir dan berdoa kepada-Nya. Sehingga Anda merasa berdzikir adalah pekerjaan yang paling berat. Jika mengangkat tangan untuk berdoa, secepat itu pula Anda menangkupkan tangan dan menyudahinya. Hati-hatilah! Jika hal ini telah menjadi karakter Anda. Sebab, Allah telah mensifati orang-orang munafik dengan firman-Nya, “Dan, mereka tidak menyebut Allah kecuali hanya sedikit sekali.” (An-Nisa:142)
8. Ketika Anda tidak merasa marah ketika menyaksikan dengan mata kepala sendiri pelanggaran terhadap hal-hal yang diharamkan Allah. Ghirah Anda padam. Anggota tubuh Anda tidak tergerak untuk melakukan nahyi munkar. Bahkan, raut muka Anda pun tidak berubah sama sekali.
Ketahuilah, Rasulullah saw. bersabda, “Apabila dosa dikerjakan di bumi, maka orang yang menyaksikannya dan dia membencinya –dan kadang beliau mengucapkan: mengingkarinya–, maka dia seperti orang yang tidak menyaksikannya. Dan, siapa yang tidak menyaksikannya dan dia ridha terhadap dosa itu dan dia pun ridha kepadanya, maka dia seperti orang yang menyaksikannya.” (Abu Daud, hadits nomor 4345).
Ingatlah, pesan Rasulullah saw. ini, “Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Kalau tidak sanggup, maka dengan hatinya, dan ini adalah selemah-lemahnya iman.” (Bukhari, hadits nomor 903 dan Muslim, hadits nomor 70)
9. Ketika Anda gila hormat dan suka publikasi. Gila kedudukan, ngebet tampil sebagai pemimpin tanpa dibarengi kemampuan dan tanggung jawab. Suka menyuruh orang lain berdiri ketika dia datang, hanya untuk mengenyangkan jiwa yang sakit karena begitu gandrung diagung-agungkan orang. Narsis banget!
Allah berfirman, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Luqman:18)
Nabi saw. pernah mendengar ada seseorang yang berlebihan dalam memuji orang lain. Beliau pun lalu bersabda kepada si pemuji, “Sungguh engkau telah membinasakan dia atau memenggal punggungnya.” (Bukhari, hadits nomor 2469, dan Muslim hadits nomor 5321)
Hati-hatilah. Ingat pesan Rasulullah ini, “Sesungguhnya kamu sekalian akan berhasrat mendapatkan kepemimpinan, dan hal itu akan menjadikan penyesalan pada hari kiamat. Maka alangkah baiknya yang pertama dan alangkah buruknya yang terakhir.” (Bukhari, nomor 6729)
“Jika kamu sekalian menghendaki, akan kukabarkan kepadamu tentang kepemimpinan dan apa kepemimpinan itu. Pada awalnya ia adalah cela, keduanya ia adalah penyesalan, dan ketiganya ia adalah azab hati kiamat, kecuali orang yang adil.” (Shahihul Jami, 1420).
Untuk orang yang tidak tahu malu seperti ini, perlu diingatkan sabda Rasulullah saw. yang berbunyi, “Iman mempunyai tujuh puluh lebih, atau enam puluh lebih cabang. Yang paling utama adalah ucapan ‘Laa ilaaha illallah’, dan yang paling rendah adalah menghilangkan sesuatu yang mengganggu dari jalanan. Dan malu adalah salah satu cabang dari keimanan.” (Bukhari, hadits nomor 8, dan Muslim, hadits nomor 50)
“Maukah kalian kuberitahu siapa penghuni neraka?” tanya Rasulullah saw. Para sahabat menjawab, “Ya.” Rasulullah saw. bersabda, “Yaitu setiap orang yang kasar, angkuh, dan sombong.” (Bukhari, hadits 4537, dan Muslim, hadits nomor 5092)
10. Ketika Anda bakhil dan kikir. Ingatlah perkataan Rasulullah saw. ini, “Sifat kikir dan iman tidak akan bersatu dalam hati seorang hamba selama-lamanya.” (Shahihul Jami’, 2678)
11. Ketika Anda mengatakan sesuatu yang tidak Anda perbuat. Ingat, Allah swt. benci dengan perbuatan seperti itu. “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiada kamu perbuat.” (Ash-Shaff:2-3)
Apakah Anda lupa dengan definisi iman? Iman itu adalah membenarkan dengan hati, diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Jadi, harus konsisten.
12. Ketika Anda merasa gembira dan senang jika ada saudara sesama muslim mengalami kesusahan. Anda merasa sedih jika ada orang yang lebih unggul dari Anda dalam beberapa hal.
Ingatlah! Kata Rasulullah saw, “Tidak ada iri yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harga, ia menghabiskannya dalam kebaikan; dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain.” (Bukhari, hadits nomor 71 dan Muslim, hadits nomor 1352)
Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw., “Orang Islam yang manakah yang paling baik?” Rasulullah saw. menjawab, “Orang yang muslimin lain selamat dari lisan dan tangannya.” (Bukhari, hadits nomor 9 dan Muslim, hadits nomor 57)
13. Ketika Anda menilai sesuatu dari dosa apa tidak, dan tidak mau melihat dari sisi makruh apa tidak. Akibatnya, Anda akan enteng melakukan hal-hal yang syubhat dan dimakruhkan agama. Hati-hatilah! Sebab, Rasulullah saw. pernah bersabda, “Barangsiapa yang berada dalam syubhat, berarti dia berada dalam yang haram, seperti penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar tanaman yang dilindungi yang dapat begitu mudah untuk merumput di dalamnya.” (Muslim, hadits nomor 1599)
Iman Anda pasti dalam keadaan lemah, jika Anda mengatakan, “Gak apa. Ini kan cuma dosa kecil. Gak seperti dia yang melakukan dosa besar. Istighfar tiga kali juga hapus tuh dosa!” Jika sudah seperti ini, suatu ketika Anda pasti tidak akan ragu untuk benar-benar melakukan kemungkaran yang besar. Sebab, rem imannya sudah tidak pakem lagi.
14. Ketika Anda mencela hal yang makruf dan punya perhatian dengan kebaikan-kebaikan kecil. Ini pesan Rasulullah saw., “Jangan sekali-kali kamu mencela yang makruf sedikitpun, meski engkau menuangkan air di embermu ke dalam bejana seseorang yang hendak menimba air, dan meski engkau berbicara dengan saudarmu sedangkan wajahmu tampak berseri-seri kepadanya.” (Silsilah Shahihah, nomor 1352)
Ingatlah, surga bisa Anda dapat dengan amal yang kelihatan sepele! Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang menyingkirkan gangguan dari jalan orang-orang muslim, maka ditetapkan satu kebaikan baginya, dan barangsiapa yang diterima satu kebaikan baginya, maka ia akan masuk surga.” (Bukhari, hadits nomor 593)
15. Ketika Anda tidak mau memperhatikan urusan kaum muslimin dan tidak mau melibatkan diri dalam urusan-urusan mereka. Bahkan, untuk berdoa bagi keselamatan mereka pun tidak mau. Padahal seharusnya seorang mukmin seperti hadits Rasulullah ini, “Sesungguhnya orang mukmin dari sebagian orang-orang yang memiliki iman adalah laksana kedudukan kepala dari bagian badan. Orang mukmin itu akan menderita karena keadaan orang-orang yang mempunyai iman sebagaimana jasad yang ikut menderita karena keadaan di kepala.” (Silsilah Shahihah, nomor 1137)
16. Ketika Anda memutuskan tali persaudaraan dengan saudara Anda. “Tidak selayaknya dua orang yang saling kasih mengasihi karean Allah Azza wa Jalla atau karena Islam, lalu keduanya dipisahkan oleh permulaan dosa yang dilakukan salah seorang di antara keduanya,” begitu sabda Rasulullah saw. (Bukhari, hadits nomor 401)
17. Ketika Anda tidak tergugah rasa tanggung jawabnya untuk beramal demi kepentingan Islam. Tidak mau menyebarkan dan menolong agama Allah ini. Merasa cukup bahwa urusan dakwah itu adalah kewajiban para ulama. Padahal, Allah swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penolong-penolong (agama) Allah.” (Ash-Shaff:14)
18. Ketika Anda merasa resah dan takut tertimpa musibah; atau mendapat problem yang berat. Lalu Anda tidak bisa bersikap sabar dan berhati tegar. Anda kalut. Tubuh Anda gemetar. Wajah pucat. Ada rasa ingin lari dari kenyataan. Ketahuilah, iman Anda sedang diuji Allah. “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman, sedang mereka belum diuji.” (Al-Ankabut:2)
Seharusnya seorang mukmin itu pribadi yang ajaib. Jiwanya stabil. “Alangkah menakjubkannya kondisi orang yang beriman. Karena seluruh perkaranya adalah baik. Dan hal itu hanya terjadi bagi orang yang beriman, yaitu jika ia mendapatkan kesenangan maka ia bersyukur dan itu menjadi kebaikan baginya; dan jika ia tertimpa kesulitan dia pun bersabar, maka hal itu menjadi kebaikan baginya.” (Muslim)
19. Ketika Anda senang berbantah-bantahan dan berdebat. Padahal, perbuatan itu bisa membuat hati Anda keras dan kaku. “Tidaklah segolongan orang menjadi tersesat sesudah ada petunjuk yang mereka berada pada petunjuk itu, kecuali jika mereka suka berbantah-bantahan.” (Shahihul Jami’, nomor 5633)
20. Ketika Anda bergantung pada keduniaan, menyibukkan diri dengan urusan dunia, dan merasa tenang dengan dunia. Orientasi Anda tidak lagi kepada kampung akhirat, tapi pada tahta, harta, dan wanita. Ingatlah, “Dunia itu penjara bagi orang yang beriman, dan dunia adalah surga bagi orang kafir.” (Muslim)
21. Ketika Anda senang mengucapkan dan menggunakan bahasa yang digunakan orang-orang yang tidak mencirikan keimanan ada dalam hatinya. Sehingga, tidak ada kutipan nash atau ucapan bermakna semisal itu dalam ucapan Anda.
Bukankah Allah swt. telah berfirman, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia’.” (Al-Israa’:53)
Seperti inilah seharusnya sikap seorang yang beriman. “Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: ‘Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil.’” (Al-Qashash:55)
Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam.” (Bukhari dan Muslim)
22. Ketika Anda berlebih-lebihan dalam masalah makan-minum, berpakaian, bertempat tinggal, dan berkendaraan. Gandrung pada kemewahan yang tidak perlu. Sementara, begitu banyak orang di sekeliling Anda sangat membutuhkan sedikit harta untuk menyambung hidup.
Ingat, Allah swt. telah mengingatkan hal ini, ”Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A’raf:31). Bahkan, Allah swt. menyebut orang-orang yang berlebihan sebagai saudaranya setan. Karena itu Allah memerintahkan kita untuk, “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang terdekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (Al-Isra’:26)
Rasulullah saw. bersabda, “Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hamba Allah itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah.” (Al-Silsilah Al-Shahihah, nomor 353).


Sumber
 
Meraih kebaikan dengan Perbaikan © senantiasa berproses DheTemplate. Supported by PsPrint Emeryville